Responsive Banner design
Home » , » Negeri Surga Maling

Negeri Surga Maling

Seminggu lalu seorang sahabat kehilangan sepeda motor Yamaha Vixion di campusnya. Sebelumnya, dua sepeda motor masing-masing Yamaha Vixion dan Honda Scoopy milik mahasiswa lain di campus berbeda juga hilang. Setahun sebelumnya, Suzuki Satria FU milik sahabat saya juga raib ketika belanja di Alfamart dan tak luput pula Honda Supra-X milik ayah saya. Itu hanya beberapa yang saya ceritakan dan masih banyak cerita kehilangan lainnya yang kesemuanya tidak pernah ditemukan.

Apa mereka tidak lapor ke Polisi? Sebagian lapor dan sebagian lagi tidak karena dianggap percuma dan hanya akan nambah kehilangan uang. Dan memang benar, baik lapor ke Polisi atau tidak hasilnya sama saja bahkan lebih baik tidak usah lapor toh ga bakal ditemukan. Bahkan seorang teman lebih memilih lapor ke preman karena dianggap tahu keberadaan motornya, miris.

Entahlah, saya dan mungkin para reader juga merasakan hal yang sama. Saya menjadi takut jika harus parkir kendaraan. Entah itu di rumah, di campus atau bila sedang main, semuanya berasa tidak nyaman. Meski sudah pasang kunci ganda dan alarm sekalipun, ke khawatiran itu masih ada.

Saya tidak habis pikir dan tidak pernah mengerti kenapa maling-maling itu terus mencari korban dan cenderung diberi kebebasan oleh aparat. Apa karena tidak ada bukti? Bagi saya itu mustahil, bukankah setiap kendaraan memiliki nomor mesin dan nomor rangka? Lalu apa yang membuat Aparat terutamanya Polisi tidak bisa menangkap mereka? Jangan-jangan... Ah sudahlah, percuma berpikir buruk jika tidak ada perubahan. Mungkin sebaiknya negeri ini memang layak dijuluki sebagai "Negeri Surga Maling".

Lihat saja disekeliling kita, hampir seluruh birokrat di negeri ini adalah maling. Saya katakan hampir, tidak seluruhnya. Lihat saja mulai dari RT, Kelurahan sampai Dewan hingga Istana Negara, adakah yang benar-benar bersih. Berapa banyak yang akan menjawab iya dan berapa yang akan menjawab bukan?

Entahlah... Mari, bagi kita yang masih peduli dengan kebenaran, kita jaga diri kita dan keluarga kita dari rasa takut akan kemiskinan dan rakus hingga menjadi serakah seperti mereka. Allah SWT Maha Tahu apa-apa yang kita kerjakan. Semoga kita semua tetap berada pada tumpuan yang benar. Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

Dalam beberapa pandangan, saya tidak mewakili siapapun kecuali diri sendiri. Terima kasih telah bersedia berkunjung di blog sederhana ini. Yuk saling follow melalui twitter di @DidikDoanks